Pets and Garden

Permakultur: Mengelola Lahan Multifungsi untuk Kehidupan Berkelanjutan

Aquaponik, sistem terintegrasi untuk mendapatkan ikan sekaligus sayuran
Aquaponik, sistem terintegrasi untuk mendapatkan ikan sekaligus sayuran

Permakultur (kultur atau budaya permanen dan agrikultur atau pertanian permanen) merupakan suatu sistem yang dirancang untuk pengelolaan lingkungan di tengah-tengah masyarakat. Permakultur bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang berkelanjutan. Memanfaatkan sumber-sumber setempat melalui metode ramah lingkungan yang hemat energi dan menyeimbangkan kebijaksanaan setempat dengan alam dan lingkungan.

Pendekatan Permakultur menjadi alternatif penting dalam memproduksi pertanian/perkebunan organik yang sehat. Permakultur dipakai untuk merancang kebun rumah tangga, membuat tata ruang desa yang lebih efisien, menjadikan lingkungan yang lebih sehat, menggunakan metode produksi energi alternatif, dan mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan.

Metode desain ini bekerja bersama dengan sistem alam, sehingga bisa mengurangi polusi dan limbah, dan mampu memproduksi makanan dan hasil panen produktif dengan energi rendah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Permakultur dapat diterapkan dalam konteks perkotaan maupun pedesaan, dan dalam skala desain berapapun. Mulai dari lahan yang luas, sampai pada lahan terbatas di tengah perkotaan pun bisa menerapkan sistem permakultur ini.

menanam sistem tumpang sari meniru sistem alam di hutan -- pixabay
menanam sistem tumpang sari meniru sistem alam di hutan -- pixabay

Salah satu inti metode permakultur adalah bahwa satu elemen bisa menjalankan beberapa fungsi.

Contoh, memelihara ikan air tawar dan menanam sayuran dengan sistem aquaponik. Dengan sistem ini, sayuran mendapatkan pupuk dari kotoran dan sisa pakan yang dihasilkan dari ikan. Sementara ikan akan mendapatkan makanan dari sayuran dan kolam yang selalu bersih dan sehat buat ikan. Sehingga dengan sistem aquaponik ini kita bisa memanen dua sekaligus ikan dan sayuran.

David Holmgren, salah satu penemu permakultur, menggambarkan bahwa permakultur adalah "Lahan yang dirancang untuk meniru pola dan hubungan-hubungan yang ada di alam, dan juga menghasilkan makanan, serat dan energi yang banyak untuk penduduk setempat."

Gagasan permakultur diperkenalkan oleh Bill Mollison dan David Holmgren, melalui artikel tahun 1976 yang diterbitkan oleh masyarakat pertanian dan perkebunan organik Tasmania. Dua tahun kemudian, mereka menerbitkan buku berjudul "Permaculture One".

Metode permakultur dikembangkan dari percobaan-percobaan bidang pertanian, arsitektur dan sosial yang telah berlangsung selama beratus tahun.

Yang unik dari ilmu ini adalah karena berhasil menggabungkan seluruh disiplin ilmu menjadi satu sistem terpadu. Banyak gagasan awal dalam permakultur yang sekarang banyak dipraktekkan, seperti proses pembuatan kompos, taman vertikal, penggunaan bahan pelapis (mulsa), penampungan air hujan dengan tanah lembab (swales), aquaponik, dan seterusnya.

Permakultur bisa mengadaptasi dan mengendalikan konsep-konsep yang berbeda, seperti pemanasan solar pasif dan peternakan bebek, menjadi satu struktur terintegrasi. Hingga, ilmu ini pun memiliki banyak cabang.

Salah satu contoh cabangnya adalah 'permablitz', dimana sejumlah sukarelawan berkumpul di satu tempat di daerah pinggiran kota untuk berbagi tenaga dan menanam bahan makanan. Konsep ini pertama kali digagas di Melbourne, Australia, pada tahun 2006, oleh seorang lulusan permakultur muda bernama Dan Palmer.

Gagasannya kemudian menyebar ke berbagai negara, seperti Indonesia, Kanada, Portugal, Turki dan Amerika Serikat.

Sedangkan Transition Towns adalah gerakan yang berawal di Irlandia, dimotori oleh guru permakultur bernama Rob Hopkins. Ia membuat konsep proses bottom-up yang mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi perubahan iklim dan penurunan persediaan minyak bumi.

Baca Juga :

- 15 Rekomendasi Jenis Anggur yang Layak Ditanam di Pekarangan Rumah
- Ini Rahasianya Agar Tanaman Buah dalam Pot Cepat Berbuah
- Cara Mudah Grafting Anggur, Banyak Berhasilnya
- Budidaya Ikan dan Sayuran Skala Rumahan dengan Sistem Aquaponik
- Jadam, Solusi Pertanian Organik Berbiaya Rendah

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Permaculture Rooftop Garden